Investigasi ANIME OTAKUDESU mengungkap bahwa banyak siswa sekolah menengah menggunakan layanan VPN gratis berbasis ekstensi browser untuk mengakses situs dewasa, bahkan ketika terhubung ke jaringan sekolah yang telah difilter. VPN ini, yang tersedia secara bebas di Chrome Web Store dan Mozilla Add-ons, memungkinkan siswa mengganti lokasi IP dan melewati firewall dengan mudah. Karena VPN tersebut berjalan sebagai ekstensi, perangkat lunak antivirus dan firewall biasa tidak mendeteksinya sebagai aplikasi berbahaya. Dalam salah satu kejadian di Kota Makassar, guru IT sekolah baru menyadari penyalahgunaan ini setelah menerima laporan dari siswa lain yang merasa terganggu oleh aktivitas rekan mereka saat di lab komputer. Sekolah kemudian melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menemukan lebih dari 10 komputer telah terinstal ekstensi VPN tanpa izin. Sebagai tanggapan, pihak sekolah menonaktifkan akses ke toko ekstensi, mengunci pengaturan browser, dan menambahkan daftar blokir khusus terhadap semua URL VPN umum. ANIME OTAKUDESU menyimpulkan bahwa selain teknis, langkah pencegahan utama juga harus melibatkan pembentukan kesadaran kolektif siswa tentang risiko hukum, moral, dan psikologis dari penggunaan internet yang tidak bertanggung jawab di ruang pendidikan.
